Pontianak, RK 9 September 2024, Akibat Pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman di depan sejumlah wartawan pada acara Reke...
Pontianak, RK
9 September 2024, Akibat Pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman di depan sejumlah wartawan pada acara Rekerda dan Rapimda Partai Golkar di Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu (7/9/2024) yang dinilai menyinggung isu Sara terkait Pilkada Kalbar menuai kontroversi dan menjadi Bumerang bagi Partai Golkar dan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar yang di usung Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi KIM Plus.
Sejumlah pemilih dan simpatisan partai Golkar di Kota Pontianak dan sejumlah daerah lainnya di Kalbar banyak yang kecewa dan akan mengalihkan dukungannya ke Paslon lain pada Pilkada 2024 ini. Sejumlah pemilih dan simpatisan partai Golkar yang di wawancarai wartawan menyatakan Pernyataan Maman Abdurahman itu mereka nilai terlalu "Sombong dan Takabur" yang justru merugikan Partai Golkar dan Calon Kepala Daerah yang di usung Partai Golkar.
Adalah ( ZF ) salah seorang Pemilih dan Simpatisan Partai Golkar di Jalan Khatulistiwa Pontianak Utara mengaku heran, ada apa Maman Abdurahman sampai berkata yang menyinggung Suku dan Agama.Padahal isu sara sangat sensitif untuk dijadikan alat Politik pada Pilkada di Kalbar. Sikap Ketua DPD Partai Golkar Kalbar itu dinilai oleh ( ZF) sebagai suatu Kesombongan dan Takabur sehingga merugikan Golkar itu sendiri. ( ZF ) tak dapat menahan rasa kekesalannya atas sikap ketua Partainya itu dan menyatakan tidak akan mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar yang di usung Partai Golkar.Ini adalah sikap politik saya selaku kader kata ( ZF ) dan ia juga menyatakan akan mengajak kader Golkar lainnya di wilayahnya untuk tidak mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung Partai Golkar yaitu Sutarmidji-Didi Haryono.
Kader dan Simpatisan Partai Golkar lainnya di Kabupaten Sintang berinisial ( MA ) Muhammad Abdurahman yang 5 tahun lalu merupakan pendukung dan tim sukses Sutarmidji juga merasa kecewa dengan pernyataan Maman Abdurahman yang dinilainya sikap yang tidak pantas dan terlalu angkuh seakan akan hanya diri nya lah dan Calon Gubernur yang di usungnya yang paling peduli dengan daerah perhuluan " Coba kalian tanya kepada Pak Maman dan Pak Sutarmidji berapa kali dia ke daerah hulu ni selama menjabat, bisa dihitung dengan jari kata ( MA ) yang mengungkapkan kekesalannya. Saya pastikan katanya tidak akan mendukung Calon Gubernur yang di usung Partai Golkar untuk Pilkada 2024 ini.
//Sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurahman pada acara Rakerda dan Rapimda Partai Golkar dengan nada tinggi menantang fihak fihak yang merasa dirinya paling "Dayak" dan paling "Muslim" dalam memikirkan dan membangun Kalimantan Barat. Maman juga menuding mereka mereka yang mengambil simpati masyarakat wilayah perhuluan dalam menjelang Pilkada ini adalah manusia manusia "Munafik".
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dapil Kalbar 1 merasa kesal karena beberapa fihak saat ini mengklaim dirinya yang paling Dayak dan paling Muslim seakan akan menurut Maman hanya mereka inilah yang seakan akan memikirkan masyarakat Dayak. Kendati tidak menyebut siapa orang orang yang dimaksud namun hal ini berkaitan dengan mulai memanasnya suhu politik menjelang Pilkada 2024.
Dengan nada terkesan sombong Maman menyatakan hanya dirinya yang memikirkan masalah Listrik Desa yang ada di masyarakat Dayak selama 4 tahun dirinya sebagai Ketua Partai Golkar dan Pimpinan Komisi 7 DPR.RI.
" Ayo siapa yang berkontribusi kepada masyarakat Dayak, saya tantang mereka semua" . Giliran ada maunya untuk kepentingan politik semua berlomba lomba merasa paling "Dayak" ,merasa paling "Muslim" dan merasa paling orang hulu. Tapi ketika mereka sudah memimpin mana kepeduliannya. Saya Tantang itu semua, tegas Maman Abdurahman.
Pernyataan Maman Abdurahman tersebut kini menjadi Polemik di masyarakat. Berbagai pendapat muncul sebagai reaksi dari sebuah sikap politik Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman yang menyinggung bagian sensitif masyarakat Kalimantan Barat yang rentan terhadap isu sara.Kini masyarakat sudah jeli memandang permasalahan ini dan akan menentukan pilihan Politiknya pada Pilkada Kalbar yang mungkin berbeda dengan sikap Partai Politik pengusung.
TIM REDAKSI
COMMENTS