Belitung,Radarkriminal.com 16 April 2024 Mendapatkan Informasi Langsung Dari Narasumber yang tidak menyebutkan namanya Persoalan sawit di D...
Belitung,Radarkriminal.com
16 April 2024 Mendapatkan Informasi Langsung Dari Narasumber yang tidak menyebutkan namanya Persoalan sawit di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung menjadi heboh dikalangan para wartawan dan LSM. Pasalnya, diduga oknum wartawan inisial (IW) diduga mengambil fee dari warga warga Desa Air Selumar.
Sebelumnya, wartawan media ini pernah mau dilaporkan ke APH terkait pemberitaan lahan sawit yang berada dikawasan hutan produksi (HP) Gunung Tikus oleh warga yang diduga memfasilitasi kegiatan yang mengambil hasil buah sawit yang sebelumnya tanaman kelapa sawit itu milik PT AMA. Namun lantaran beberapa tahun lalu, area tersebut sempat dikabarkan tersandung hukum, sehingga pihak PT, tidak memanen karena diduga kuat area kawasan (Hutan Negara/Milik Negara).
Tetapi, belakangan ini kembali heboh terkait lahan perkebunan sawit itu yang diduga dimanfaatkan sekelompok orang tertentu.
Penelusuran wartawan media radar dan informasi yang didapat diduga ada yang memanfaatkan situasi dalam hal tersebut. Hingga informasi yang didapat diduga oknum wartawan inisial (IW) diduga mengambil fee dari beberapa warga air Selumar.
"Lumayan banyak, kalau 75 sampai 80 ton berarti la sekitar 7 juta setengah delapan juta. Dia kan ambil sama (KD) inisial, langsung fee 100 rupiah itu", kata sumber
Sumber menyebutkan, baiknya kalian semuka kan, kapan-kapan aku kumpulkan biak-biak mikak datanglah kesini.
" Jangan kalian dengar dari (IW), begini, itu pun dia menghindar aja jangan sampai bagi kalian. Semua masalah dilimpahkan ke aku, lebih baik duduk kan bersama", sebutnya.
Menurut sumber, maksud saya bagilah itu ke kawan-kawan jangan ke (IW) semua.
"Tanya aja (J) inisial, berapa ton semuanya.
" Mulai dari KD, Pak IC, IM, IN, sekitar 75 ton kurang lebih sebulan. Itu uangnya semua masuk ke rek (KD), baru dibagi-bagi dia, dipotong dulu fee 100 rupiah untuk (KD) 100/rupiah, untuk (IW), potongan 100 rupiah (APS), belum untuk menyiapkan pemanen. Kalau menurut (J), sekitar 75, 80 ton sebulan. Disitu kan ada fee aku 100 rupiah, diambil alih dari (IW)", jelasnya sumber warga.
Terpisah, sementara (IW) beberapa waktu lalu saat ditanya Terkait hal tersebut mengenai fee 100 rupiah dari hasil buah sawit dalam kawasan hutan produksi di Desa Aik Selumar itu tidak menjelaskan kepada wartawan radar.
Bahkan (IW) ini saat bertemu disalah satu warung kopi di warkop 168 jalan kapten saridin malam tidak menjawab dan ada beberapa rekannya.
Oleh karenanya, redaksi juga menghimbau terkait adanya upaya intervensi wartawan media radar beberapa waktu lalu menyoal pemberitaan sawit di kawasan HP Gunung Tikus. (Lendra/red).
COMMENTS