Maluku Utara, RK LEMBAGA L-DAS dan IKAN ENDEMIK Maluku Utara : Perlu kajian mendalam untuk menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan seki...
Maluku Utara, RK
LEMBAGA L-DAS dan IKAN ENDEMIK Maluku Utara : Perlu kajian mendalam untuk menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan sekitar kawasan pertambangan Nikel Pulau Obi.
Hangatnya permasalahan terkait adanya pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar areal pertambangan nikel di pulau Obi, Lembaga DAS dan Ikan endemik Maluku Utara melalui Direkturnya yang juga salah satu Akademisi Universitas Khairun Ternate Iwan Hi. Kader menyarankan untuk duduk secara bersama dalam melihat apa yang pernah di lakukan dalam dokumen Amdal serta UKL dan UPL yang pernah dibuat oleh tim pada saat akan dimulainya eksplorasi serta pasca eksplorasi tambang nikel di pulau obi tersebut. Terutama pengkajian dalam penyusunan dan pelaksanaan KLHS, AMDAL, UKL/UPL, Limbah B3 serta laporan audit lingkungan dalam kegiatan pertambangan di pulau Obi Halmahera Selatan tersebut.
Dari hasil kajian yang pernah dilakukan tersebut, harus di publis dan dibuka sebagai jawaban terkait kondisi lingkungan baik itu di Daerah Aliran Sungai, Danau serta Perairan pesisir dan laut sekitar yang menerima dampak dari aktifitas pertambangan tersebut, sekalian menjawab keresahan masyarakat yang akhir-akhir ini dibingungkan dengan isu serta berbagai hasil kajian terkait apakah kondisi lingkungan masih berada dalam kondisi baik atau sudah tercemar. Sehingga masyarakat dapat mengetahui apakah mereka (masyarakat sekitar tambang) masih layak hidup di daerah sekitar aktifitas pertambangan atau tidak. Masyarakat pada umumnya butuh informasi yang detail, jika dilihat dari kacamata luar saja, lingkungan sekitar sudah mengalami perubahan baik pada media air tawar atau air laut serta seluruh biota dan organisme penghuninya. Kami berharap para akademisi dengan disiplin ilmunya masing-masing untuk sedikit ariflah dalam menilai keadaan kondisi lingkungan yang terjadi di areal kawasan pertambangan nikel yang dilakukan oleh perusahaan raksasa Harita Group di pulau Obi Halmahera Selatan tersebut. Jika, ada hasil penelitian yang dilakukan dan mendapatkan hasil sesuai dengan kondisi lapangan, maka pihak perusahaan harus turun melakukan kajian secara bersama-sama untuk dapat memecahkan persoalan tersebut, sehingga bila ada kajian-kajian seterusnya dapat dikoordinir sesuai dengan treatment masing-masing”. Dikatakan pula bahwa “Dalam waktu dekat kami dari Lembaga L-DAS dan Ikan Endemik juga akan melaksanakan riset terkait Larva dan Juvenil ikan yang berada di Darah Aliran Sungai (DAS) serta Muara dan Pesisir Pantai yang ada di sekitar kawasan pertambangan di Pulau Obi, karena ini juga merupakan suatu langkah untuk menjawab keresahan masyarakat terkait isu-isu tercemarnya potensi ikan yang ada di sekitar pertambangan, terutama di beberapa sungai yang bermuara ke perairan laut tersebut”.
Saya mengajak pihak Perusahaan (Harita Group) untuk membuka diri, mari bergandengan bersama pihak Akademisi yang mempunyai kompetensi, masyarakat peduli lingkungan (Komunitas) serta pemerhati lingkungan (LSM) untuk kita kaji secara bersama-sama kondisi lingkungan terkini disekitar wilayah pertambangn di pulau Obi tersebut, sehingga jika ada masalah yang timbul dapat kita selesaikan sesuai seberapa besar kadar dari permasalahan tersebut, tapi jika kondisi lingkungan masih baik mari bersama-sama kita lakukan program untuk menjaga keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan. Ujar Direktur Lembaga DAS dan Ikan Endemik (L-DAS) Maluku Utara ini.
Iwan
COMMENTS