Labuhanbatu, RK - Permainan Oknum pegawai SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) termasuk oknum penjaga SPBU diduga mengintimidasi dan me...
Labuhanbatu, RK - Permainan Oknum pegawai SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) termasuk oknum penjaga SPBU diduga mengintimidasi dan menghalangi wartawan saat peliputan pada jumat (7/10/2022) pukul 07.25 WIB.
Lokasi di belakang SPBU tersebut berada di Kelurahan Sipare-pare tengah Kecamatan.Merbau Kota Medan, Sumatera Utara.
Awalnya wartawan berjumlah 2 orang memperoleh informasi dari masyarakat bahwa sudah hampir tiga bulan di SPBU Sipare-pare tengah tersebut menjual BBM jenis pertalite menggunakan jerigen setiap tengah malam sampai subuh Sedang antri membeli BBM jenis Pertalite menggunakan jerigen.
Berkat informasi itu wartawan memantau dan memastikan kebenarannya. Rupanya benar ada puluhan masyarakat terpantau sedang mengantri mengisi BBM menggunakan jerigen. yang disuling pakai sepeda motor dan mobil pribadi.
“Sudah hampir 3 bulan setiap tengah malam SPBU ini menjual BBM jenis pertalite memakai jerigen,” kata okmum pegawai SPBU.
Kemudian, disaat wartawan meliput di lokasi mereka merekam dan mengabadikan transaksi jual beli BBM tersebut, rupanya oknum pegawai SPBU melihat dan tak terima difoto.
Awak media diam diam foto-foto dan video, disini, ”saya penjaga SPBU yang berdekatan rumahnya dibelakang SPBU. Yang tidak mau di sebut kan nama nya Lalu media menjawab dengan menyebut dari media untuk konfirmasi sembari menunjukkan KTA Pers. itu juga mempertontonkan sikap arogansi dengan mencoba melayangkan kata-kata seperti mau meninju wartawan dan mencoba untuk menyekap.
“Seorang oknum mandor dan para pelanggan pelangsir ingin meramaikan awak media tangannya ke salah seorang media yang sedang meliput di SPBU,.
Sedangkan awak media yang lain sempat dikelilingi pihak oknum pegawai di seluruh SPBU yang terutama Bulu Cina dan SPBU Hockli maupun di SPBU jalan by pass, serta konsumen yang bertepatan membeli BBM subsidi jenis bio solar pakai jerigen ikut serta mengintimidasi wartawan.
Bahkan oknum pegawai SPBU mengatakan agar media menghubungi Rekan-rekan media turun kelokasi untuk mengamankan para awak media dan memediasi dilokasi hingga bisa pulang.
Kemudian pada sabtu (8/10/2022) mencoba menemui Mandor SPBU untuk melakukan konfirmasi. Namun sang Mandor justru bersikap arogan dengan cara menunjuk-nunjuk wajah wartawan yang hampir mengenai mata.
Kendati demikian, sahat.s membenarkan bahwa pembelian BBM jenis Pertalite diseluruh SPBU memakai jerigen dan tidak ada yang melarang.
“Siapa saja yang mau membeli BBM di SPBU ini kita suplay sepenuhnya termasuk anda, kalau ada uang anda berapa banyakpun saya berikan,” kata Mandor SPBU dengan arogan.
Ketika dipertanyakan walaupun pengisiannya menggunakan jerigen, dengan lantang mengatakan “Memakai jerigen-pun tidak ada masalah", terangnya.
Tindakan arogan mandor pun semakin menjadi dan sempat melontarkan kata-kata tidak perduli ucapan dari awak media dan berdasarkan bukti-bukti atas tindakan arogan itu, maka dengan segera akan dilaporkan ke organisasi Pers maupun Aparat Penegak Hukum (APH).
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melarang secara resmi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan jerigen. Kebijakan itu berlaku di semua SPBU Pertamina.
Perubahan Pertalite dan BBM umum ke BBM penugasan itu diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.
“Berubahnya Pertalite menjadi bahan bakar penugasan dimana terdapat unsur subsidi atau kompensasi harga dan alokasi kuota, maka Pertamina melarang SPBU untuk melayani pembelian Pertalite menggunakan jerigen atau drum untuk diperjualbelikan kembali di level pengecer,” kata seorang pengecer yang tidak mau disebutkan namanya.
Larangan membeli Pertalite memakai jeriken itu mengacu pada Surat Ederan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2017 tentang Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak Melalui Penyalur. (salman.s)
COMMENTS